Awal pernikahan, bunda Yoyoh dan suami tinggal di rumah kontrakan seharga 300 ribu pertahun dan tanpa perabotan yang memadai. Hanya ada kasur yang di gelar di lantai dan lemari kain beresliting serta pompa air merek Dragon. Setiap pagi, Abi (panggilan untuk suami bunda Yoyoh) harus memompa air sebanyak 120 kali untuk mengisi bak mandi.
Bunda Yoyoh dan sumi memiliki strategi “juru bicara keluarga” dalam menanggulangi gejolak permasalahan dari keluarga masing-masing. Bunda menjadi juru bicara Abi untuk keluarga Bunda, dan Abi menjadi juru bicara Bunda untuk keluarga Abi. Beliau berdua saling menjaga dan mensupport satu sama lain dihadapan keluarga masing-masing.